Dari Biji ke Cangkir, Menentukan Jumlah Biji Espresso yang Pas

Beranda » Blog » Dari Biji ke Cangkir, Menentukan Jumlah Biji Espresso yang Pas

jumlah biji espresso

Apa Rahasianya Di Balik Secangkir Espresso yang Sempurna?

Pernahkah kamu menyeruput espresso dan bertanya-tanya—berapa jumlah biji espresso yang dibutuhkan untuk rasa sesempurna itu?

Membuat kopi espresso bukan sekadar menekan tombol dan menunggu cairan hitam pekat mengalir. Ini adalah tarian presisi antara biji, alat, suhu, dan tentu saja—takaran. Menentukan jumlah biji espresso yang tepat adalah seni sekaligus sains. Yuk, kita kupas tuntas perjalanan dari biji ke cangkir!


Apa Itu Espresso, dan Mengapa Takarannya Krusial?

Espresso adalah metode penyeduhan cepat bertekanan tinggi yang menghasilkan konsentrat kopi dengan body tebal dan crema lembut. Takaran biji kopi berperan penting dalam menentukan apakah hasil akhirnya pahit, terlalu encer, atau justru sempurna.

Espresso bukan hanya tentang rasa, tapi pengalaman. Takaran biji yang tidak tepat bisa menghancurkan seluruh harmoni rasa.


Menakar Espresso: Seberapa Banyak Biji yang Diperlukan?

Takarannya dalam Gram (bukan Butir)

Rata-rata, espresso single shot menggunakan 7-9 gram kopi, sedangkan double shot menggunakan 18-20 gram.

Namun ini bukan hukum mutlak—tipe mesin, ukuran gilingan, dan bahkan tingkat kelembapan udara bisa mengubah permainan.

Jenis ShotGram Biji KopiYield (Output)Catatan
Single Shot7-9g20-25mlCocok untuk espresso ringan
Double Shot18-20g36-40mlUmum di kafe profesional
Triple Shot20-22g60ml+Untuk pecinta espresso berat

Rasio Dose:Yield – Kunci Kesempurnaan

Rasio 1:2 sering dianggap rasio “emas” dalam espresso brewing. Artinya, jika kamu menggunakan 18 gram kopi, maka akan menghasilkan sekitar 36 gram cairan espresso. Di sisi lain, beberapa biji lebih baik dengan rasio 1:1.5 atau bahkan 1:2.5. Eksperimen adalah kuncinya!


Ukuran Gilingan: Halus Tapi Tidak Halusinasi

Semakin halus gilingan, semakin lambat aliran air, dengan demikian akan menghasilkan rasa lebih intens. Namun, gilingan terlalu halus dapat menyebabkan over-extraction—rasa pahit dan berat. Sesuaikan grind dengan dosis: semakin banyak gram, maka bisa jadi butuh grind sedikit lebih kasar.


Jenis Biji: Arabika, Robusta, dan Campuran

  • Arabika cenderung lembut, asam, dan aromatik.
  • Robusta lebih pahit, penuh kafein, dan bertekstur berat.

Kadar minyak alami biji ini memengaruhi ekstraksi, dan tentu, seberapa banyak kebutuhan jumlah biji espresso untuk menciptakan balance rasa.


Distribusi dan Tamping: Sentuhan Ajaib

Setelah menggiling dan menuangkan kopi ke portafilter, distribusi merata dan tamping konsisten sangat penting. Tamping 15-20kg tekanan direkomendasikan. Ingat, tidak ada dosis yang akurat jika tamping-nya asal-asalan.


Faktor Lingkungan: Kelembapan dan Penyimpanan

Menyimpan kopi yang terlalu lama atau terkena udara lembap akan kehilangan rasa dan berat. Oleh dari itu, gunakan biji segar dalam waktu 2-4 minggu setelah roasting dan simpan dalam wadah kedap udara.


Tips dari Barista Profesional

  1. Selalu timbang biji dan hasil espresso.
  2. Gunakan timer untuk kontrol waktu ekstraksi (25–30 detik ideal).
  3. Kalibrasi grinder setiap hari agar dapat berfungsi optimal.
  4. Gunakan biji dari sumber terpercaya—roaster lokal biasanya paling segar.

Eksperimen Dosis: Mana yang Cocok Untukmu?

Uji coba dengan 16g, 18g, dan 20g dalam mesin espresso rumah. Hasilnya:

  • 16g: rasa ringan, sedikit asam.
  • 18g: seimbang, body mantap.
  • 20g: intens, kadang terlalu pahit jika tak hati-hati.

Catat, rasakan, dan temukan titik manis versi kamu.


Kesalahan Umum & Solusinya

  • Overdose: aliran lambat, rasa pahit pekat.
  • Underdose: aliran cepat, rasa encer.
  • Solusi: gunakan timbangan digital dan sesuaikan grind dengan dosis.

Kesimpulan: Dari Biji ke Cangkir, Itu Soal Rasa

Tidak ada rumus tunggal untuk secangkir espresso sempurna. Butuh pengalaman dengan menguasai seni menakar biji, memahami rasio, dan memperhatikan detail kecil, sehingga kamu bisa menyeduh cangkir yang bukan hanya nikmat, namun juga punya “jiwa”.

Baca: Daerah Penghasil Kopi Robusta Terbaik di Indonesia

Untuk liputan dan penulisan bisnis seputar kopi, klik sini


FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

  1. Apakah jumlah biji berbeda antara mesin espresso manual dan otomatis?
    Ya, beberapa mesin otomatis memiliki sistem dose bawaan, namun akan lebih baik untuk menimbang kopi sendiri.
  2. Bisakah saya menggunakan biji kopi biasa untuk espresso?
    Bisa, asal sangrai medium to dark dan hasil gilingan sangat halus.
  3. Apa akibat jika saya overdosis biji kopi dalam espresso?
    Rasa akan terlalu pahit sehingga proses ekstraksi jadi lebih lama.
  4. Berapa lama ideal waktu ekstraksi espresso?
    Sekitar 25–30 detik, tergantung takaran dan gilingan.
  5. Bagaimana cara tahu rasio saya sudah benar?
    Timbang input (gram kopi) dan output (gram cairan), lalu bandingkan.
  6. Apakah suhu air memengaruhi takaran biji?
    Tidak langsung, idealnya suhu air (90–96°C) karena akan mempengaruhi ekstraksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *